Presiden Joko Widodo menargetkan untuk mengurangi kemiskinan ekstrem hingga mendekati 0% / (zero) persen pada tahun 2024. Oleh sebab melalui salah satu jajaran staf khusus kepresidenan Ryan Prayogi pada Hari Kamis, 16 Maret 2023 mengadakan monitoring proses penanganan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Ngawi.
Pada pertemuan awal di kantor Dinas Sosial Kabupaten Ngawi Jl. Sukowati No. 11 Ngawi, melakukan konfirmasi data dan proses/tahapan Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam menggunakan data Pensasaran Percepatan Pengurangan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Setelah ada persamaan persepsi atas data, tahapan vervifikasi dan validasi, serta rencana awal intervensi maka Staf Khusus kepresidenan menginginkan adanya monitoring atas verifikasi dan validasi yang telah dilakukan melalui Dinas Sosial Kabupaten Ngawi. Adapun yang menjadi lokasi Khusus monitoring adalah Desa Banjaransari Kecamatan Padas.
Di Desa Banjaransari, Staf Khusus yang didampingi oleh ASN Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial diterima oleh Perangkat Desa Banjaransari Sekretaris Desa, Kasi Pelayanan, dan perangkat desa lainnya. Setelah mengadakan musyawarah di Kantor Desa Banjaransari, maka disepakati Staf khusus akan mengadakan kunjungan rumah bagi komponen Layak Miskin Ekstrem dan Sudah Tidak Layak Miskin Ekstrem.
Materi interview oleh staf khusus terhadap masyarakat terkait Kemiskinan ekstrem antara lain status penerima bantuan sosial, profil keluarga, jaminan kesehatan, biaya pendidikan, dan harga hasil panen masyarakat (gabah). Atas terlaksananya monitoring ini, menunjukkan bahwa pemerintah mulai dari Pusat (Presiden), Provinsi (Gubernur), Kabupaten (Bupati) hingga Desa/Kelurahan (Kepala Desa/Lurah) sangat komitmen dengan pananganan kemiskinan, utamanya kemiskinan ekstrem. Semoga dengan komitmen tersebut dapat mempermudah Kabupaten Ngawi pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dalam mencapai target Tahun 2024 kemiskinan ekstrem sudah terhapus (0%)/ zero.
Linjamsos.maret23